Jumat, 12 Mei 2017

permainan bulu tangkis

Peraturan permainan yang berlaku dalam permainan bulutangkis harus sesuai dengan peraturan IBF.

Kebijakan ini tidak hanya berlaku bagi perlengkapan dan peralatan yang digunakan saja, tetapi partai yang berkepentingan pun harus mengikutinya. Misalnya, produsen peralatan.

a. Pemain
Pemain dalam permainan bulutangkis dibedakan menjadi beberapa partai. Partai-partai tersebut, yaitu partai tunggal dan ganda. 

Partai tersebut berlaku untuk putra dan putri. Namun, pada partai ganda terdapat ganda campuran.

b. Ukuran lapangan

Ukuran lapangan dapat dilihat pada gambar berikut:

Ukuran lapangan bulutangkis berbentuk persegi panjang.

Panjang = 13,40 meter
Lebar = 6,10 meter
Lebar garis lapangan = 4 cm

1) Net

Tiang net dipasang tepat di tengah ujung garis samping lapangan. Net terbuat dari tali halus dengan warna gelap. Tinggi tiang 1,55 meter. Lebar net 0,75 meter. Panjang net 6,10 meter. Puncak net diberi batasan putih selebar 7,5 cm.

2) Shuttle (kok)

Kok terbuat dari bahan sintetis, yaitu gabus dan bulu angsa. Jumlah bulu yang tertancap pada gabus ialah 16 bulu. Panjang bulu yaitu 62-70 mm. berat kok 4,74-5,50 gram.

3) Raket

Raket terbuat dari bahan yang keras tetapi tidak kaku, misalnya besi atau fiber. Bagian raket terdiri atas lima bagian, yaitu pegangan, area yang dipasang senar, kepala, batang, dan leher raket. Panjang raket tidak boleh lebih dari 68 cm dan lebar 23 cm. permukaan yang dipasang senar panjangnya tidak lebih dari 28 dan lebarnya 22 cm.

1.   Pegangan raket (grip)

Salah satu teknik dasar bulutangkis yang sangat penting dan harus dikuasai oleh setiap pemain bulutangkis ialah pegangan raket. Cara dan teknik pegangan raket yang benar merupakan modal penting untuk dapat bermain bulutangkis. Pegangan raket yang benar merupakan dasar untuk mengembangkan dan meningkatkan semua jenis pukulan dalam permainan bulutangkis. Teknik pegangan raket dalam permainan bulutangkis dibedakan menjadi dua, yaitu pegangan forehand dan pegangan backhand.

a. Pegangan forehand

Cara melakukannya pegangan forehand sebagai berikut:
1)   Pegang raket dengan tangan kiri, kepala raket menyamping. Pegang raket dengan cara seperti "jabat tangan". Bentuk "V" tangan diletakkan pada bagian gagang raket.  
2)   Tiga jari, yaitu jari tengah, jari manis, dan kelingking menggenggam raket, sedangkan jari telunjuk agak terpisah.
3)   Letakkan ibu jari di antara tiga jari dan telunjuk.

b. Pegangan backhand

Untuk backhand grip, geser "V" tangan ke arah dalam. Letaknya di samping dalam. bantalan jempol berada pada pegangan raket yang lebar.

3. Footwork

Footwork adalah gerakan kaki yang berfungsi sebagai penyangga tubuh untuk menempatkan badan dalam posisi yang memungkinkan untuk melakukan gerakan pukulan yang efektif. Untuk dapat memukul dengan posisi baik, seorang pemain harus memiliki kecepatan gerak. Kecepatan gerak kaki tidak dapat dicapai jika gerakan kaki tidak teratur.
4. Hitting position

Posisi memukul bola atau kerap disebut preparation. Waktu sekian detik yang ada pada masa persiapan ini juga dipakai untuk menentukan pukulan apa yang akan dilakukan. Karena itu, posisi persiapan ini sangat penting dilakukan dengan baik dalam upaya menghasilkan pukulan berkualitas.

Hal yang perlu diperhatikan dalam hitting position, yaitu:

a. Overhead untuk pegangan tangan kanan

Cara melakukan overhead untuk pegangan tangan kanan sebagai berikut:
1)   Posisi badan menyamping arah net.
2)   Kaki kanan berada di belakang kaki kiri.
3)   Saat memukul bola harus terjadi perpindahan beban berat badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
4)   Posisi badan harus selalu berada di belakang bola yang akan dipukul.

b. Untuk pukulan underhand net

Caa melakukan pukulan underhand net sebagai berikut:
5)   Salah satu kaki di depan.                                             
6)   Lutut kaki kanan dibengkokkan, sehingga paha bagian bawah agak turun.
7)   Kerendahannya sesuai dengan ketinggian bola yang akan dipukul.
8)   Sedangkan, saat bola dipukul posisi kaki kiri harus tetap berada di belakang dan hanya bergeser ke depan sedikit.

5. Servis

Servis merupakan pukulan pertama untuk mengawali permainan bulutangkis. Selain itu, servis juga dilakukan setelah bola mati. Apabila terjadi kesalahan dalam servis maka akan menguntungkan lawan di antaranya poin untuk lawan bila servis menyangkut atau gerakan servis salah. servis yang tanggung untuk ganda sehingga menyebabkan lawan dapat merusak pertahanan kita dengan pengembalian dari servis yang susah dicapai oleh kita. Oleh karena itu, teknik ini harus mendapat perhatian utama sebelum memberikan teknik yang lain dalam permainan bulutangkis.

Dalam permainan bulutangkis, terdapat tiga jenis servis, yaitu servis pendek, servis tinggi, dan flick atau servis setengah tinggi. Namun, biasanya servis digabungkan ke dalam jenis atau bentuk yaitu servis forehand dan backhand. Masing-masing jenis ini bervariasi pelaksanaanya sesuai dengan situasi permainan di lapangan.

a. Servis forehand

1) Servis forehand pendek

Servis pendek bertujuan untuk memaksa lawan supaya tidak dapat melakukan serangan, sehingga lawan dipaksa berada dalam posisi bertahan. Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a)   Kok harus dipukul dengan ayunan raket yang relatif pendek.
b)   Saat perkenaan kepala (daun) raket dan kok, posisi siku dalam keadaan bengkok, untuk menghindari penggunaan tenaga pergelangan tangan, dan perhatikan peralihan titik berat badan Anda.

2) Servis forehand tinggi

Servis forehand tinggi biasanya digunakan dalam permainan tunggal. Cara melakukannya sebagai berikut:
a)   Kok harus dipukul dengan menggunakan tenaga penuh agar kok melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian belakang garis lapangan lawan.
b)   Saat memukul kok, kedua kaki dibuka selebar bahu dan kedua kaki senantiasa kontak dengan lantai.
c)   Perhatikan gerakan ayunan raket. Lakukan dengan sempurna serta diikuti gerak peralihan titik berat badan dari kaki belakang ke kaki depan yang harus berlangsung kontinu dan harmonis.
d)   Konsentrasi sebelum memukul kok.

b. Servis backhand
Servis ini biasanya digunakan dalam permainan ganda. Cara melakukannya sebagai berikut:
1)   Salah satu kaki di depan, ujung kaki kanan mengarah ke sasaran yang diinginkan.
2)   Kedua kaki terbuka selebar pinggul, lutut dibengkokkan. Sikap badan tetap rileks dan konsentrasi.
3)   Ayunan raket relatif pendek, sehingga kok hanya didorong dengan bantuan peralihan berat badan dari belakang ke kaki depan, dengan irama gerak kontinu dan harmonis.
4)   Arahkan bola dengan tepat.

6. Underhand (pukulan dari bawah)

Untuk dapat melakukan teknik pukulan dari bawah. Anda harus terampil berlari dengan langkah lebar, kaki kanan berada di depan kaki kiri untuk menjangkau jatuhnya kok. Sikap menjangkau ini, hendaknya siku dalam keadaan bengkok dan pertahankan sikap tubuh tetap tegak, sehingga lutut kanan dalam keadaan tertekuk.

Fungsi pukulan dasar ini, antara lain sebagai berikut:

a.   Untuk mengembalikan pukulan pendek atau permainan net lawan.
b.   Sebagai cara bertahan akibat pukulan serang lawan. Dalam situasi tertekan dalam permainan, harus melakukan pukulan penyelamatan dengan cara mengangkat kok tinggi ke daerah belakang lapangan lawan.
c.   Pukulan dasar ini dapat dilakukan dengan teknik pukulan forehand dan backhand.

Cara melakukan pukulan underhand sebagai berikut:

a.   Pegangan raket forehand untuk underhand forehand, dan pegangan backhand untuk underhand backhand.
b.   Pergelangan tangan agak bengkok ke belakang, siku juga agak bengkok.
c.   Sambil melangkahkan kaki kanan ke depan, ayunkan raket ke belakang lalu pukul bola dan pada saat perkenaan bola, posisi tangan lurus.
d.   Bola dipukul kira-kira dekat kaki kanan bagian luar.
e.   Posisi akhir raket sesuai arah bola.

7. Overhead clear/lob

Pukulan overhead clear atau pukulan lob harus benar-benar dikuasai, karena pukulan ini sama dengan beberapa pukulan lainnya. Pukulan lob merupakan pukulan jauh dengan hasil pukulan melambung.

Terdapat dua jenis pukulan lob, antara lain:

a.   deep lob/clear, bolanya tinggi ke belakang;
b.   attacking lob/clear, bolanya tidak terlalu tinggi.

Cara melakukan pukulan lob sebagai berikut:

a.   Gunakan pegangan forehand, pegang raket di samping bahu.
b.   Badan menyamping ke arah net.
c.   Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kiri dan pada saat memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
d.   Posisi badan harus selalu berada di belakang bola saat memukul.
e.   Bola dipukul seperti gerakan melempar.
f.    Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus.
g.   Posisi akhir raket mengikuti arah bola, lalu dilepas, sedang raket jatuh di depan badan.
h.   Lecutkan pergelangan (raket) saat perkenaan dengan bola.

8. Smash

Pukulan smash merupakan pukulan yang keras dan tajam. Tujuan dari pukulan ini adalah untuk memetikan lawan secepat-cepatnya. Dalam praktik permainan, pukulan smash dapat dilakukan dalam sikap diam/berdiri atau sambil loncat (king smash). Teknik pukulan smash tersebut secara bertahap harus dikuasai oleh setiap pemain dengan sempurna.

Manfaatnya sangat besar untuk meningkatkan kualitas permainan. Cara melakukan smash sebagai berikut:
a.   Perhatikan pegangan raket.
b.   Sikap badan harus tetap lentur, kedua lutut dibengkokkan dan tetap berkonsentrasi pada kok.
c.   Perkenaan raket dan kok di atas kepala dengan cara meluruskan lengan untuk menjangkau kok itu setinggi mungkin dan pergunakan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul kok.
d.   Lakukan gerak lanjutan dengan mengayun raket yang sempurna ke depan badan.

9. Dropshot

Pukulan dropshot adalah pukulan yang meluncurkan kok ke daerah lawan sedekat mungkin dengan net. Dropshot yang baik yaitu apabila jatuhnya bola dekat dengan net dan tidak melewati garis ganda. Karakteristik pukulan potong ini ialah kok senantiasa jatuh dekat jaring di daerah lapangan lawan.

Oleh karena itu, pukulan ini harus memakai perasaan supaya jatuhnya kok setipis dan sedekat mungkin dengan garis serang lapangan lawan.

Pukulan jenis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pegangan raket, gerak kaki yang cepat, posisi badan, dan proses perpindahan berat badan yang harmonis pada saat memukul. Cara melakukannya sebagai berikut:

a.   Pergunakan pegangan forehand.
b.   Pegang raket dan posisinya di samping bahu.
c.   Posisi badan menyamping (vertikal) dengan arah net, posisi kaki kanan berada di belakang kaki kiri. Pada saat memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
d.   Posisi badan harus selalu berada di belakang bola.
e.   Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus menjangkau bola dan dorong dengan sentuhan halus.
f.    Posisi akhir raket mengikuti arah bola.
g.   Perhatikan gerak langkah dan keseimbangan badan pada saat dan setelah memukul kok.

10. Netting

Netting merupakan pukulan pendek yang dilakukan di depan net dan diarahkan ke depan net di daerah lapang lawan. Karakteristik pukulan netting ialah kok senantiasa jatuh bergulir sedekat mungkin dengan jaring/net di daerah lapangan lawan. Beberapa faktor yang memengaruhi pukulan ini, antara lain koordinasi gerak kaki, lengan, keseimbangan tubuh, posisi raket, dan kok saat perkenaan, serta daya.

Cara melakukannya sebagai berikut:

a.   Pegangan raket forehand untuk forehand net dan backhand untuk backhand samping net.
b.   Siku agak bengkok dan pergelangan ditekuk sedikit ke belakang.
c.   Pada saat memukul, kaki kanan berada di depan dan bola dipukul pada posisi setinggi mungkin.
d.   Sesaat sebelum perkenaan bola, buat tarikan kecil dan pergelangan tangan. Pukullah bola pada bagian lengkung kanan dan kiri sampai pada bagian bawah bola. Akhir kepala raket menghadap atau sejajar dengan langit-langit.

11. Drive

Drive adalah pukulan cepat dan mendatar. Drive biasanya digunakan dalam permainan ganda. Tujuannya, untuk menghindari lawan menyerang atau sebaliknya memaksa lawan mengangkat bola dan berada pada posisi bertahan. Pukulan ini memerlukan kekuatan otot bahu. Selain kekuatan bahu, gunakan lecutan pergelangan pada saat bola dipukul.

Rabu, 10 Mei 2017

Senjata tradisional silat

Macam-macam Jenis Senjata Yang Digunakan Dalam Pencak Silat

Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara.

Bentuk pencak silat dan padepokannya (tempat berlatihnya) berbeda satu sama lain, sesuai dengan aspek-aspek yang ditekankan. Banyak aliran yang menemukan asalnya dari pengamatan atas perkelahian binatang liar. Silat-silat harimau dan monyet ialah contoh dari aliran-aliran tersebut. 

Adapula yang berpendapat bahwa aspek bela diri dan olah raga, baik fisik maupun pernapasan, adalah awal dari pengembangan silat. Aspek olah raga dan aspek bela diri inilah yang telah membuat pencak silat menjadi terkenal di Eropa.

Selain bertarung dengan tangan kosong, pencak silat juga mengenal berbagai macam senjata. antara lain:
a.   Keris: sebuah senjata tikam berbentuk pisau kecil, sering dengan bilah bergelombang yang dibuat dengan melipat berbagai jenis logam bersama-sama dan kemudian cuci dalam asam.
b.   Kujang: pisau khas Sunda
c.   Samping/Linso: selendang kain sutera dipakai sekitar pinggang atau bahu, yang digunakan dalam penguncian teknik dan untuk pertahanan terhadap pisau.
d.   Galah: tongkat yang terbuat dari kayu, baja atau bambu .
e.   Cindai: kain, biasanya dipakai sebagai sarung atau dibungkus sebagai kepala gigi. Tradisional perempuan menutupi kepala mereka dengan kain yang dapat diubah menjadi cindai.
f.    Tongkat/Toya: tongkat berjalan yang dibawa oleh orang tua, pengelana dan musafir.
g.   Kipas: kipas lipat tradisional yang kerangkanya dapat terbuat dari kayu atau besi.
h.   Kerambit/Kuku Machan: sebuah pisau berbentuk seperti cakar harimau yang bisa diselipkan di rambut perempuan.
i.    Sabit/Clurit: sebuah sabit, biasa digunakan dalam pertanian, budidaya dan panen tanaman.
j.    Sundang: sebuah ujung pedang ganda Bugis, sering berombak-berbilah
k.   Rencong: belati Aceh yang sedikit melengkung
l.    Tumbuk Lada: belati kecil yang juga sedikit melengkung mirip rencong, secara harfiah berarti "penghancur lada".
m.  Gada: senjata tumpul yang terbuat dari baja.
n.   Tombak: lembing yang terbuat dari bambu, baja atau kayu yang kadang-kadang memiliki bulu yang menempel di dekat pisau.
o.   Parang/Golok: pedang pendek yang biasa digunakan dalam tugas sehari-hari seperti memotong saat menyisir hutan.
p.   Trisula: tiga sula atau senjata bercabang tiga
q.   Chabang/Cabang: trisula bergagang pendek, secara harfiah berarti "cabang".

Demikian beberapa macam jenis peralatan persenjataan yang digunakan dalam seni bela diri pencak silat. Semoga bermanfaat bagi kita semua. (Sumber : Wikipedia.org)